Dialog 2 arah antara guru dan murid

Sebagai seorang pengajar di sebuah institusi pengajaran informal a.k.a tempat kursus.. ribuan wajah tlah ku lihat, konsekuensi nya ribuan kelakuan yang berbeda telah kuhadapi, dari yang diam-diam saja, sampai yang merayap-rayap di dinding.. (cicak kan ada dimana-mana hehehe)

Beberapa komunikasi intelektual pernah terjadi, dimana siswa dan saya menjalankan sebuah dialog yang saling bersinergi sebagai perwujudan komunikasi dalam level kasta yang tinggi. Beberapa hal yang masih bisa saya ingat dan cermati adalah sebagai berikut:

Part I
Cerita pertama ini terjadi ketika saya mengajar kelas baru beranggotakan 4 orang, sebut saja mereka Bunga, Mawar, Melati,....mmm.... kok nama-namanya jadi kayak korban-korban perkosaan ya.... btw, kasian amat ya si Bunga dan kawan-kawannya itu, beberapa bulan ini saya baca di koran mereka sudah berulangkali dilecehkan ato diperkosa... (tapi kok lokasinya pindah2 ya... kemaren di Indramayu, dulu sempet di Kalimantan, terus sempet juga di Pekanbaru) hmmm mungkin karena orang tuanya montir... he?

Yah kembali ke cerita semula, sebut saja mereka A, B, C, D biar lebi gampang... :D
Icat : Hai guys, kenalin gw Richard.. panggil aja icat. Sebelum gw mulai, gw mau tau dulu nama kalian dong..
A : Halo nama gw A...
B : Halo ko, B (sambil mengulurkan tangan untuk salaman)
C : Saya C... (sambil jumpalitan)
D : *dengan suara PD lantang dan menggelegar sambil tertawa-tawa... halo ko, SAYA NICOLE KIDMAN!!!
Icat : *memandang dengan tatapan sinis ke arah D.. WOI!
D : *terdiam....
Icat : Coba ya! Tolong jangan ganggu gue lagi!!
D : *masi terdiam dan bengong..
Icat : Sekarang gw uda sama Katie Holmes.. hidup kami luar biasa.. Kami punya anak yang cantik. So Please stay out of my life!! You and I are just friends now...
A, B, C, D : *hening selama 3 detik.. lalu tertawa.. Bwahahahaha... dasar gila!!!!

Part II :
Murid : Ko (panggilan sayang murid pada guru mereka tercinta ini), hasil render 3d max saya kok ruangannya gelap ya?
Icat : Warna dinding ruangannya di tambah aja brightnessnya, sekalian sama multiplier (kekuatan cahaya) lampunya naekin juga biar makin terang..
Murid : *cletak cletik cletak.. *klik klik klik... (ngetik2 sama klik2 mouse) udah nih Ko? terus gimana? langsung render?
Icat : Iyah langsung aja... cobain..
--sang murid merender--
|||||||10%|||||||||||40%|||||||||||||||80 %|||||||||||| 100%-done
Murid : Koko!! (sambil memandangi hasil render) Kok sekarang jadi keputihan?
Icat : ASTAGA TUHAN!!!! Kenapa bilangnya ke saya? Langsung aja ke Dokter Kulit ato penyakit kelamin!!!!!!

Benar-benar sebuah contoh komunikasi yang intelek bukan? :D

*tulisan di atas semuanya based on true story lho... pengalaman pribadi :D